Selasa, 29 November 2011

Resensi novel mint chocolate chips






 ISBN                   : 979375012X
 Rilis                    : 2008
Halaman                : 328
 Penerbit               : Terrant
Bahasa Buku            : Indonesia
Kategori terkait        : Novel Fiksi & Cerpen , Roman



Sinopsis
Matahari memang masih bersembunyi di balik awan tapi sudah tergolong cerah. Di pelantaran parkir sebuah sekolah terlihat cewek keluar dari mobil yang bernama Acya. Acya berjalan menuju kelas 1-2 yang merupakan kelas  baru nya. Ini adalah hari pertamanya masuk SMA. Di kelas dia bertemu dengan Rezzy (Eci) miss populer dan gaul, Daina miss dandan, Pertama Akbar (Tama) si gendut berpipi chubby dan suka makan, Kiffi si sok ganteng, Yoga yang mempunyai prinsip lebih baik kepedean dari pada minder dengan rambut acak-acakan. Mereka berenam saling berkenalan. Dan terakir ada cewek bernama Reva yang datang terlambat, tetapi cerewet dan ingin tau  saja urusan Acya dan Yoga.
Ketika istirahat mereka bertujuh pergi ke kantin dan membicarakan kehidupan pribadi mereka masing-masing. Saat itu, Acya menceritakan dirinya belum pernah pacaran alias jomblo bahagia, satu persatu teman nya menceritakan pacarnya. Dan Reva yang iseng bertanya kepada Eci “lo jomblo gak?” , “gak tau!” jawab Eci. Karena cowok nya sering menghilang dan tidak ada kabar. Membuat Reva penasaran dan ingin tau siapa cowok Eci. Di jawab Eci “Pratito Adrian”!. Reva yang mengetahui siapa Tito, menyarankan Eci untuk memutuskan cowok brengsek itu. Setelah Reva menceritakan semua tentang Tito. Baru semua teman-teman nya sadar dan termasuk Eci mengetahui cowok nya lah yang telah membuat kakak sepupu reva (Fina) menjadi hancur, walau Eci berusaha untuk tidak percaya. Reva mnceritakan “Tito telah mengajak Fina ngobat, ngambil kehormatan kakak Reva yang membuat Fina jadi terkena HIV, tidak mau bertanggung jawab dan akhir nya mati secara perlahan – lahan.
Tahun berikut nya, Ketika mereka kelas 2. Acya dan Yoga pergi ke SMP mereka. Dan disana, Yoga bertemu seorang bapak yang ternyata beliau adalah ayah nya yang telah meninggalkan nya dan membuat dia kesepian. Di sekolah itu juga, yoga bertemu seorang anak perempuan yang mempunyai nama mirip dengannya. Ternyata, ayah nya lebih baik kepada anak perempuan nya itu.
Pada pagi hari, tiba – tiba Yoga mengumumkan kepindahan nya ke inggris di depan kelas nya yang membuat semua teman- teman sedih dan terkejut. Termasuk, Acya yang baru menyadari perasaan nya kepada Yoga. Karena, kepergian nya seminggu lagi, Yoga mengundang semua temannya untuk hadir dalam pesta ulang tahunnya sebagai perpisahan sebelum kepindahannya ke Inggris.
Ketika hari Valentine, hal yang mengharukan terjadi. Penantian panjang Acya untuk bisa melihat Yoga akhirnya terwujud. Yoga yang datang ke rumahnya dan mengajak nya dinner. Di perjalanan Yoga berhenti di lampu merah pertama yang ada hati di dalam nya sebagai hadiah pertama dan sama seperti 14 lampu merah lain nya. Hadiah kedua, Acya di ajak ke kafe dan di hidangi berbagai makanan spesial yang berbentuk hati. Hadiah ketiga, Acya di beri es krim mint chocolate chips kesukaan nya yang berbentuk hati dan Yoga memberi cincin sebagai tanda meminta Acya menjadi pacarnya.
Cerita nya berakhir setelah lima tahun mereka tamat SMA. Acya yang menjadi VJ dan model iklan seluler, Kiffi yang menjadi pembalap dan model iklan seluler juga, Reva yang menjadi gitaris band carillon, Eci yang menjadi psikolog dan penulis buku yang ternyata cover buku nya merupakan desain Acya ketika di SMA, Daina yang menjadi dokter, Tama yang melanjutkan S2 nya dan mempunyai restoran, dan Yoga yang menjadi sutradara dan sedang merancang film nya, tetap seperti dulu ketika mereka masih SMA.
Secara keseluruhan, saya rasa hidup itu seperti es krim mint chocolate chips yang warnanya cerah tapi agak pedas. Tapi enak. Kalo tidak pedas, namanya bukan es krim mint. Mint itu lah yang membuat enak dan di bagian pedas itu di beri pemanis chocolate chip, agar pedasnya berkurang.
Berarti, sama dengan prinsip hidup kita. Di dalam hidup, kalau tidak ada yang tidak enak, tapi enak terus, itu tidak akan asyik. Jadi, apapun yang terjadi kita harus terus jalani hidup ini, sama seperti es krim. Mesti di habisin!! Mubazirkan, kalau tidak!! Hidup juga seperti itu. Hidup hanya sekali, lagi!! Mezti kita nikmati  dan gunakan sebaiknya yang kita bisa, sesuai kata Reva dalam cerita di novel ini. “kita memang tidak bisa merubah masa lalu dan jangan menyesali apa yang sudah terjadi. Yang bisa kita lakukan hanyalah merubah sesuatu, sebelum  hal itu terjadi dan kita sesali. Dan saya belajar kalau kita berteman tidak boleh pakai syarat, mesti tulus. Mesti menerima segala kelebihan yang dia punya dan menerima kekurangan nya, karena saya tau tidak ada manusia sempurna.

Kekurangannya?. saya kurang tau, tapi novel ini mempunyai cover yang kurang menarik dan tidak nyambung dengan judul nya menurut saya. Dan menurut saya juga, mungkin kertas nya yang tidak berwarna putih membuat orang kurang berminat membaca nya.

nb: sinopsis saya yang buat, selain itu dpt dr brbgai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar